Minggu, 19 November 2017

Radar Rindu Yang Ku Tunggu

Radar Rindu Yang Ku Tunggu
By Rainy Zikri
19.11.2017

Wahai Penguasa Hati...
Ku katakan kepada Mu bahwa
Ingatan ini membelah jarak beratus ratus mil
Membelah waktu berjam jam, berhari hari, berminggu minggu
Membelah dimensi dimensi tak kasat mata menembus laluan yang menghalangi ingatan sampai padanya
Entan berada di mana dia

Namun ku merasa bergitu teringat
Begitu dekat dalam pikiran
Begitu terasa dalam jiwa
Begitu jelas seakan di depan mata
Entah berada di mana dia

Saat dia teringat padaku
Sontak radarku tertuju padanya
Sontak jantungku lebih cepat berdetak karenanya
Sontak aliran darahku mengalir menembus seluruh sel ditubuhku
Otakku.membawa seluruh ingatan tentangnya memasuki ruang ruang memori di kepalaku dan lampu alarm di ruang memori itu menyala
Entah ada di mana dia saat ini

Mengingatku sekali lalu
Beberapa saat kemudian menghilang
Tinggalan berkas cahaya yang menyentuh kalbuku dan
Kamu tau ???
Rinduku menyala
Rinduku berteriak
Teriakkan namamu
Teriakkan kerinduan padamu
Tetaplah di sana...
Biar ku nikmati aliran rinduku sampai kembali padamu

Rasakanlah rinduku...
Bagai badai yang menggulung bak tornado
Seakan samudera ikut berputar menghayutkan perahu kecilku
Aku ingin terdampat di pantai hatimu
Menunggu kamu selamatkan aku dari badai ini

Aku terseok lunglai
Air mataku mulai mengalir membasahi lereng lereng wajah yang kuyu dan penuh harap
Aku benar benar terdampar di pantai hatimu yang tenang
Dengan pasirnya yang putih bersih dan bercahaya
Biarkan tubuhku terus terkelungkup merasakan hangatnya pasir putih itu

Biarkan aku memeluk seluruh jiwamu hingga kamu sadari bahwa tidak ada jiwa lain yang berada di dekat hatimu
Hanya aku...
Hanya aku dengan banyak rindu buatmu
Hanya aku...
Hanya aku dengan banyak harapan denganmu

Tiba tiba aku terjaga dalam rasa lelah dan basah
Lelah karena mendayung perahu hingga aku selamat sampai di pantai mu
Basah kuyup tubuhku karena peluh dan air mata rindu
Alangkah dahsyatnya gejolak rindu ini

Jika kerinduanmu pun demikian...
Pasti kita sudah terbang bersama angin badai itu
Berdua di angkasa raya
Berpegangan bagai peter pan dan wendy menuju neverland
Pulau indah diujung dunia impian
Dan hanya ada kita di sana...
Bersama peri peri kecil

Rinduku benar benar indah...
Setelah badai selalu ada cahaya mentari senja yang menyapa
Rinduku benar benar sempurna
Keteduhan sang surya begitu jingga
Perlahan tenggelam di ujung cakrawala...
Genggamanmu tak terlepas sedikit waktupun
Bersamaku nikmati malam yang menjelang bersama bintang bintang kemilau

Bersama di atas pasir yang putih dan hangat
Memandang langit yang begitu luas dengan keindahannya
Rinduku penuh impian indah yang tersimpan dalam ruang memori
Akan selalu kutunggu lampu alarm radarku menyala
Selalu ku tunggu ingatanmu menyentuh ingatanku
Selalu ku tunggu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar