Jumat, 01 Desember 2017

Sebuah Percaya

Sebuah Percaya
(20 Mei 2013)

Keraguan itu menyakitkan.
Berada pada kehidupan belasan masa, mengarungi pahit dan manisnya...
Hanya dengan satu keraguan, akan memecahkan bola kristal yang sempurna menjadi serpihan yang sulit untuk dibentuk kembali menjadi bola yang utuh.
Ada ribuan retakan yang tampak buruk dan selamanya akan tampak buruk.
Jangan melakukannya!

Lihat saja bagaimana aku hidup tanpa harus jauh dari dunia ku saat ini.
Bagaimana caranya aku bisa menjadikan dunia ku menjadi sia sia karena keraguan?
Pikiran macam apa yang sudah bercampur dengan realita yang ada?
Tidak ada gunanya buat ku dan dunia ku
berantakan karena sebuah ragu yang tak berguna.

Aku berada disini hanya untuk sebuah hidup yang telah digariskan
Jika kebosanan itu ada dalam diriku, manusiawi karena kejenuhan, rutinitas dan aku hanya berada dalam sarang ku saja selama belasan waktu.
Aku seakan menjauh dari komunitas ku dan menghilang.

Sudahlah.... Aku tak perduli dengan solekan dunia dan segala tingkahnya.
Aku hanya ingin sedikit saja menyapa, tersenyum, tertawa walau hanya sesaat lalu dan menghilang kembali ke dunia ku.
Tidak ada rasa yang ku tinggalkan disana karena rasa ini milik mu saja.
Kesenangan ku ini hanya sesaat, lalu menjauh sedikit saja dari jenuh ku.

Jangan memberikan ragu buat ku, karena itu membuat luka yang kau torehkan lalu menjadi berdarah kembali.
Sulit ku hilangkannya karena torehan itu dalam dan perih.
Tidak usah memberi ku ragu, karena keraguanmu tidak berguna buat ku.

Dan aku akan tetap seperti ini, seperti dulunya aku yang kamu tau...
Aku tak mau membuatmu percaya, dan tak mau membuatmu menyesal.
Aku hanya ingin kamu kembalikan semua nya pada tempat yang sesungguhnya, saat kamu melihat pada ku saat lalu.
Karena itulah percaya yang hanya akan terpancar dari hatimu......

Jika akan selalu ada praduga itu mungkin lama lama akan menjadi doa yang terkabul...dan lukaku membuat rasa ini perlahan menghilang dan lenyap sama sekali. Akhirnya kamu hanya melihatku sebagai raga bukan jiwa juga cinta. Karena terkikis luka yang melupa sampai tak lagi memiliki rasa....

jika itu terjadi..... Aku tak bisa berbuat apa apa dan terimalah.....
Menyesal itu tak berguna,  karena aku tak bisa kembali lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar